Cina adalah negara asia yang kini keberadaan nya
sangat di perhitungkan dalam kancah international. Hal tersebut tidak terlepas
dari kondisi perekonomian cina yang mengalami pertumbuhan signifikan di tengah
lesu nya ekonomi dunia.
Sementara bagi indonesia sekarang, cina dekat sekali dengan
isu sentimen sosial. Bagi sebagian masyarakat indonesia, investasi miliaran
dollar cina di indonesia syarat dengan motif politik, ditandai dengan fenomena
masuknya puluhan ribu tenaga asing unskill cina yang bekerja di
perusahaan-perusahaan lokal. Kehadiran mereka menjadi prokontra terutama bagi
para buruh yang menganggap bahwa keberadaan mereka dapat mengancam kehidupan
pekerja Lokal. Ditengah hiruk pikuk geliat pertumbuhan ekonomi china yang
sangat tinggi dan polemik isu TKA tersebut, membuat banyak masyarakat tidak
mengetahui ada sesuatu yang sangat krusial yang tengah terjadi di negara tirai
bambu tersebut. Salah satu nya kondisi demokrasi china yang sangat
memprihatinkan.
Cina memiliki cara tersendiri untuk membuat pemerintah
memiliki kontrol yang kuat serta intervensi yang besar pada hak-hak kehidupan
rakyatnya. Hal ini terutama semakin terlihat jelas saat presiden Xi
Jinping merencanakan untuk mengubah suasana sistem demokrasi menjadi
otokratik, dimana hal tersebut secara tidak langsung dapat mengarahkan dirinya
untuk menjabat sebagai presiden seumur hidup. Tentu rencana tersebut
menimbulkan protes dan kekhawatiran dari berbagai pihak. beragam reaksi
penolakan muncul, ketakutan besar akan terulang nya sejarah kelam china di masa
lalu yang hancur karena ambisi kaisar Mao Zedong
Seperti
telah memprediksi situasi yang akan terjadi, Xi berusaha keras untuk dapat
memuluskan rencananya tersebut dengan menekan oposisi dan opini publik. Tokoh-tokoh
politik anti pemerintahan di tekan dan di bawa jauh dari kota dengan akomodasi
yang di tanggung penuh negara, pejabat dan tokoh negarawan yang telah pensiun
di paksa diam, aksi penolakan juga di lakukan oleh para mahasiswa dimana mereka
berkumpul dan menyebarkan spanduk merah yang bertuliskan kata-kata satir pada Xi
dan pemerintahanya. Kekhawatiran pula di tunjukan oleh warga yang menganggap
kebijakan Xi tidak pernah melibatkan rakyat persis seperti tindakan otoriter
yang pernah di lakukan oleh kaisar mao zadong dulu.
Namun
yang menarik adalah ketika jutaan kritikan serta protes tersebut nyatanya masih tidak
begitu kuat untuk mengarah pada muncul nya gerakan perlawanan dalam skala yang
massive. Padahal jika diperhatikan bahwa rencana Xi tentu merupakan kebijakan
yang kontroversial dan dapat mempengarhui kondisi china di masa yang akan
datang.
Hal ini bukan tanpa alasan, disinilah Xi Jinping memanfaatkan kekuasaan nya untuk menggiring opini sesuai dengan kepentinganya. Sejak dulu china memilki campur tangan yang besar pada media dengan memperlakukan sistem sensor yang sangat ketat bahkan terkesan berlebihan. Hal ini juga terjadi pada saat pengumuman usulan penghapusan masa jabatan presiden yang bisa membuat xi jinping menjabat seumur hidup. Beberapa menit setelah pengumuman tersebut, jutaan warga cina membanjiri media sosial dengan komentar-komentarnya.
Di media sosial weibo, jutaan pengguna mengalami pemblokiran dan penyensoran akibat menuliskan beberapa kata yang dianggap mangandung kritikan terhadap pemerintah. Seperti yang di kutip dari Fergus Ryan, pengamat dunia maya Institut Kebijakan Strategis Australia Penyensoran meliputi beberapa kata seperti huruf “N” yang bisa merujuk pada bahasa slang mandarin yang berarti sekian kali, sekian waktu. Selain itu kata seperti “1984”, “animal farm”, “xi jinping”, “perubahan konstitusi”, “naik tahta”, “tidak setuju” bahkan kata “winnie the pooh” pun mengalami penyensoran. Hal ini terjadi setelah foto Xi jinping yang di samakan oleh warga china seperti winne the pooh ketika berjalan bersama obama pada 2013 lalu.
Hal ini bukan tanpa alasan, disinilah Xi Jinping memanfaatkan kekuasaan nya untuk menggiring opini sesuai dengan kepentinganya. Sejak dulu china memilki campur tangan yang besar pada media dengan memperlakukan sistem sensor yang sangat ketat bahkan terkesan berlebihan. Hal ini juga terjadi pada saat pengumuman usulan penghapusan masa jabatan presiden yang bisa membuat xi jinping menjabat seumur hidup. Beberapa menit setelah pengumuman tersebut, jutaan warga cina membanjiri media sosial dengan komentar-komentarnya.
Di media sosial weibo, jutaan pengguna mengalami pemblokiran dan penyensoran akibat menuliskan beberapa kata yang dianggap mangandung kritikan terhadap pemerintah. Seperti yang di kutip dari Fergus Ryan, pengamat dunia maya Institut Kebijakan Strategis Australia Penyensoran meliputi beberapa kata seperti huruf “N” yang bisa merujuk pada bahasa slang mandarin yang berarti sekian kali, sekian waktu. Selain itu kata seperti “1984”, “animal farm”, “xi jinping”, “perubahan konstitusi”, “naik tahta”, “tidak setuju” bahkan kata “winnie the pooh” pun mengalami penyensoran. Hal ini terjadi setelah foto Xi jinping yang di samakan oleh warga china seperti winne the pooh ketika berjalan bersama obama pada 2013 lalu.
Aksi
penyensoran tersebut tidak hanya terjadi di media sosial, namun semua media
termasuk koran, Portal berita, majalah, dan televisi. Dimana mereka di paksa
untuk mengikuti instruksi soal tema dan topik yang perlu di sensor. Hal ini
menjadikan pemerintah china di anggap anti kritik terhadap kebebasan
berdemokasi. Akibatnya, media china berada pada kekangan yang membuat mereka
harus berlaku subjektif dengan terus memuat berita tentang kesuksesaan yang china
raih di bawah kemempimpinan Xi Jinping
Namun
belakangan ini justru muncul sebuah video yang memperlihatkan salah seorang pelaku media
yang terlihat sudah jengah dengan pemberitaan yang beredar tentang
pemerintah. Liang Xingyi, seorang jurnalis keuangan situs yicai menjadi viral
setelah ekpresi “jijik” nya tertangkap kamera siaran langsung. Ekpresi wajah “jijik”nya
tidak sengaja keluar saat seorang jurnalis lain memberikan pertanyaan-pertanyaan
obsequious (menjilat) saat pertemuan tahunan legislatif negara pada minggu
kedua.
Momen itu tertangkap kamera dan menyebar dengan cepat di media sosial China. Beragam
reaksi muncul dari kejadian itu, namun yang mengejutkan warga china sendiri
justru merasa bersyukur dengan reaksi “jijik” yang di tunjukan Liang Xingyi. Mereka mengganggap apa yang di lakukan Liang merupakan
perwakilan dari ekpresi warga cina yang juga jengah dan bosan dengan pencitraan
media terhadap pemerintahan Xi Jinping. Akibat aksinya tersebut, nama Liang Xingyi
masuk kedalam daftar kata terlarang yang dikenakan sensor. Namun yang terjadi
justru sebaliknya, rakyat china semakin marah dan lebih gencar dalam melakukan aksi protes menentang kebijakan XI Jinping yang dianggap keterlaluan karena memanfaatkan media untuk kepentingan nya sendiri dan mencoba untuk mematikan demokrasi di china dengan membungkam suara rakyatnya.
kelinci99
ReplyDeleteTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino