Cara Bangkit Dari Patah Hati : Sebuah Solusi Menurut Ahli Psikologi

Tidak ada seorang pun yang berharap jika jalinan cinta bersama pasangan harus berakhir dengan perpisahan, dan patah hati merupakan perasaan yang umumnya muncul setelah perpisahaan itu terjadi. Momen patah hati bukanlah hal yang mudah untuk di lalui, beberapa dari kita bahkan perlu waktu yang lama agar hatinya kembali utuh seperti sebelumnya, tak jarang dari kita bahkan memilih pergi menjauh dari orang terdekat demi mengobati hati kita yang tengah terluka

Lalu apakah ada cara tertentu yang bisa dilakukan agar kita bisa segera move on dari patah hati yang dirasakan? Sebuah study pernah di lakukan oleh seorang psikolog ternama Dr Guy Winch, yang juga pernah merilis buku bertajuk How To fix a Broken Heart, ia telah menjadi dokter “spesialis patah hati” dan berhasil menyembuhkan para pasien nya dari patah hati setelah kandasnya hubungan para pasienya

Melalui studi, makalah dan penelitian langsung dalam proses pemulihan para pasien, Dr Winch menganalisis masalah umum menjadi lebih terspesialisasi dan kemudian ia mendapatkan formula untuk mengatasinya masalah tersebut.

Berikut fenomena umum penyebab patah hati dan cara bangkit dari kegagalan cinta menurut hasil study Dr Guy Winch

Tidak bisa menerima kenyataan jika jalinan cinta harus berakhir setelah momen indah yang pernah dilalui bersama di masa lalu
Hubungan cinta yang berakhir tidak serta merta membuat seseorang berhenti memikirkan mantan kekasihnya, banyak dari kita justru terjebak dengan masa lalu, kita sering kali memikirkan mereka, merindukan saat bertemu, mengobrol hingga larut malam, bahkan kita seringkali membuka chattingan lama dan melihat kembali foto-foto kebersamaan kita di masa lalu. Aktifitas tersebut sebenarnya memperparah sakit hati yang kita rasakan, namun kita tidak bisa menghindarinya.

Kondisi ini pernah di jelaskan oleh Dr Winch dalam penelitianya, ia mengatakan seseorang tengah sedih, maka otak akan merespon dengan cara yang sama, bahkan orang yang patah hati bisa disamakan dengan para pecandu narkoba. Kenapa? Keduanya sama-sama memiliki kecanduan pada suatu hal, bedanya, seorang pecandu harus melawan dorongan untuk kembali menkonsumsi narkoba, sedangkan orang patah hati harus melawan dorongan untuk mengingat kembali masa lalu

Solusinya, Menurut Dr Winch, seseorang yang patah hati harus tahu persis alasan di balik perpisahan dengan pasanganya, dia menyarankan agar kita mendengarkan alasan kenapa mantan mengakhiri hubunganya, namun jika mantan tidak memberi tahu alasan yang jelas, seperti alasan klasik “bukan kamu yang salah, tapi aku” atau “kita tidak bisa bersama lagi, kamu terlalu baik untuk aku” maka, jangan pernah meminta penjelasan lagi dari mereka, kita harus mempunyai hargai diri yang harus dijaga, dari pada terus mempertanyakan kesalahan yang bukan datang dari pihak kita. Kita hanya cukup berpikir jika mereka tidak bisa menghargai komitmen dalam sebuah hubungan.

Dengan memahami alasan hubungan berakhir, kita akan membiarkan diri kita untuk menerima kenyataan itu sehingga harapan untuk kembali bersama perlahan memudar, selain itu kita juga akan lebih mudah untuk move on dan menata hati kembali dan melanjutkan hidup kita seperti tidak ada masalah yang baru terjadi

Kepo dengan aktifitas mantan di Media Sosial Bisa sulit untuk move on dan justru tambah terpuruk
Kehadiran media sosial terkadang menjadi satu hal yang sulit di hindari, seberapapun kita membenci mantan tapi rasa penasaran terhadap mereka juga tetap muncul. Konsekuesinya, kita akan merasa terus marah, cemburu dan sedih sehingga kondisi hati bukan semakin baik tapi justru semakin buruk

Solusinya, Blokir semua media sosial mantan! Ya, banyak orang bilang jika mengunfollow mantan bahkan memblokir mereka dari pertemanan di media sosial merupakan tindakan kekanak-kanakan, padahal itu salah. Membatasi informasi dari segala hal tentang mantan nyatanya pilihan yang tepat agar bisa segera move on. Kita perlu membangun kembali hati yang telah terluka, mengjauhi mantan merupakan langkah yang benar untuk memulai semuanya dari awal lagi.

Kita tidak perlu menghiraukan orang yang menganggap kita lebay dan tidak dewasa, karena perasaan sakit itu hanya kita yang tahu, ketika kita merasa lebih baik saat tidak tahu kabar dari mantan, maka langkah itu merupakan pilihan yang tepat

Menjadi Lebih Sensitif dan Emosional
Patah hati terkadang membuat emosi kita jadi tidak stabil, mungkin sebelumnya kita sering tertawa, ceria, dan banyak bicara, tapi karena putus cinta kita jadi lebih melow,sedikit murung dan mudah menangis. Kita bahkan tidak tahu sampai kapan perasaan itu akan pergi, semua nya menjadi kabut tanpa kepastian apakah kita bisa segera terlepas dari rasa sedih yang seakan membelenggu. Namun menurut dr winch, reaski emosional seperti itu merupakan hal yang lumrah, kita punya mekanisme pertahanan diri dari kesedihan yang kita alami. Termasuk dengan cara menangis. Namun yang salah jika perasaan tersebut dibiarkan terus berlarut sehingga menciptakan kepribadian baru yang menjadikan kita seorang pemarah dan emosional

Terlalu menyalahkan diri sendiri
Orang yang putus cinta sering kali berpikir jika kegagalan hubungan tsb karena kesalahan dirinya, sehingga ia tidak berhenti merasa menyesal dan menyalahkan diri sendiri, ia terus berandai jika saja ia tidak melakukan kesalahan mungkin saja hubungan dengan mantan akan tetap bertahan. Faktor inilah yang menurut Dr winch membuat kita susah untuk bangkit dari patah hati. Satu hal yang normal jika kita mempertanyakan pada diri sendiri “apa yang salah dengan saya? Bagaiman melepaskan perasaan ini semua?” menyalahkan diri sendiri dapat menambah kesedihan menjadi lebih rumit. Dalam hal ini Dr Winch menyarankan kita untuk lebih membuka diri, misalnya satu saat kita bertemu dengan orang baru dan dia mengatakan jika kita orang yang cantik dan baik, maka terima itu sebagai pujian, bukan berspekulasi dan menolak perkataan mereka karena rasa bersalah masa lalu yang membuat kita justru tidak mencintai diri kita sendiri