Menjadi pribumi bukan tentang personalitas atau identitas, bukan juga tentang agama, beda warna kulit atau pula etnis, namun terletak pada konteks dan nuansa, mengabdi dan komitmen kepada rakyat .
Bertindak, berjuang, memperjuangkan, memberi hanya untuk kesejahteraan dan memerdekakan terutama yang kecil. Bila rakus, tamak, gila jabatan, kekuasaan dan menyengsarakan rakyat, meski lahir di desa tumbuh besar di indonesia, dan ia panggil ibu bapaknya dengan sebutan emak dan abah, tetap ia bukan pribumi, sudah luntur jiwa indonesianya.
rakyat kecil sudah di anggap tidak ada. Sebab ia berdiri di atas kepala-kepala mereka, sampai lelah dan tenggelam dalam tanah, hingga suara sengsara mereka tak pernah bisa terdengar. Maka sekejap saja sadarlah, pribumi tidak pernah berdiri di balik keserakahan dan ketidak pedulian terhadap sesama saudara
No comments:
Post a Comment