
Siang ini selepas sholat dzuhur,saya dan kedua teman saya tanpa sengaja terlibat obrolan agak serius.dimulai ketika salah satu teman saya berbicara masalah rencana demo ahok tanggal 2 desember nanti.alih2,membahas soal uts yg susah, kami justru berdiskusi masalah politik dari sudut pandang orang awam.
diskusi orang awam seperti kami
biasanya lambat laun akan makin melebar dan berakhir pada topik lain yg jauh
berbeda.segala macam kami bahas dari mulai demo 98,aksi 4 november,kasus
pembataian muslim rohingya, sampai membahas donald trump jadi presiden.sementara
diskusi terus berlanjut,tiba2 ingatan saya tertuju pada orang ini,donlad
trump,menyebut namanya saya langsung tertuju pada sikapnya yg antipati terhadap
islam.
sangking antipatinya, selama masa
kampanye nya dia selalu menebar kebencian dan provokasi anti islam,bahkan dia
berencana membuat UU tentang larangan muslim masuk ke AS dan beberapa rencana
kebijakan lain yg menceriminkan ketidak sukaan nya terhadap islam dan umat
muslim.menyinggung masalah agama dalam kehidupan masyarakat yang heterogen tentu
tidak akan ada habisnya,isu tersebut akan selalu menjadi pembahasan yg sensitif
dan menimbulkan perdebatan yang panjang.jika saya di posisi umat muslim yg
tinggal di AS,tentu kemenangan doland trump menjadi sebuah ke khawatiran yang
tak terlelakan.
sebab,semasa donald trump belum
menjadi presiden pun,umat muslim di sana di sudah di hadapkan dengan gerakan
anti islam yg cukup besar.diskriminasi terasa amat nyata saat hak-hak beribadah
tak terfasilitasi dengan baik,hak dalam kehidupan bersosial pun terkukung oleh
stereotip negatif warga Amerika terhadap islam.cibiran,makian dan tatapan sinis
adalah hal yg selalu di dapat umat muslim di amerika.bagi mayoritas warga
amerika,islam dan teroris adalah dua hal yg tidak di pisahkan.sebuah perspektif
yg tentu saja sangat miris untuk di dengar.
sebuah realita sosial bagaimana
umat muslim sbg minoritas di amerika berhadapan langsung dengan kekuatan
antipati yang besar dari mayoritas.melihat keadaan tsb ,bukankah ada anggapan
dalam benak kita bahwa warga amerika itu sangat jahat?mereka tidak punya
toleransi untuk berbagi tempat dalam sebuah perbedaan.islam itu agama
damai,rahmatan lil alamin.tidakah mereka mengetahuinya?begitulah pendapat kita
melihat situasi tsb bukan?..
saya pun berpikir demikian,namun
ketika kita menelaah lebih jauh maka kondisi tsb adalah hal yang wajar.mengapa?
Warga amerika,mereka lahir dan besar dengan pengetahuan islam yang
salah.doktrin-doktrin anti islam telah di ajarkan sedari mereka kecil dari
lingkupan keluarga,sekolah bahkan propoganda media.sebuah pengajaran yang
menjadi keyakinan mendarah daging dalam benak mereka sampai sekarang.mereka
mayoritas dan mempunyai persepsi yang sama terhadap islam,maka sikap mereka
adalah hal yang wajar.tidak meyalahi nilai dan norma masyarakat sana,apabila kita
melihatnya dengan sudut pandang paling objektif.sikap mereka terhadap minoritas
tak beda jauh dengan masyarakat indonesia.kita berpikir bahwa kita adalah
masyarakat paling toleran bukan?tidak.kita sama saja ketika kita di hadapkan
dengan situasi yang sama dengan mayoritas warga amerika terhadap minoritas kaum
muslim.
Kenapa bisa?kita hidup
berdampingan dengan 4 agama lain,hidup damai dan saling menghormati kepercayaan
masing-masing..
Iya,memang betul seperti itu adanya,namun saya bilang ketika kita di posisikan
pada situasi dan keadaan yg sama dengan warga amerika sana.jika sedari kecil
kita hidup dalam pengajaran dan doktrin penuh kebencian pada agama lain,maka
hari ini kita pasti akan melakukan hal yg sama pada umat yg
lain.menghardik,mencela dan menghina tuhan dan kepercayaan
mereka.namun,bersyukurlah karena kita hidup dalam kondisi masyarakat dan
pengajaran yg baik u / menghargai satu sama lain.
Toleransi yang kita jalani hari
ini adalah toleransi yang "sederhana".mengapa?sebab kita sudah
terbiasa dan di ajarkan u/ menerima perbedaan.kita belum di hadapakan dengan
pergesekan perbedaan yg "extream"..
Jika saja ada umat yahudi,mendirikan tempat beribadah di desa atau kota tempat
kita tinggal,bagaimana reaksi kita sebagai seorang muslim dan mayoritas?tentu saya
jamin kita akan beraksi negatif bersumpah serapah dan mengatakan mereka
zionis,pengikut dajjal dan kata2 kotor lainya.dan hal tsb pernah terjadi di
indonesia,dengan reaksi yg sama saya sebutkan barusan.mereka di usir,rumah dan
tempat ibadah mereka di bakar,itulah yang kita muslim lakukan pada mereka
yahudi minoritas di negara kita.
Mengapa kita bersikap seperti
itu?bisakah kita gunakan toleransi kita terhadap kepercayaan mereka?tidak!
Sebab,sama hal nya yg di alami warga mayoritas amerika.kita telah terdoktrin
dengan anggapan bahwa orang yahudi adalah orang yg kejam,zionis dan pembuat
makar.terlebih apa yg mereka lakukan terhadap saudara kita di palestina
sana.bukankan ada sebuah rasa antipati terhadap mereka?
Jadi di posisi ini,kita tak jauh
berbeda dengan warga amerika sana.sebab,toleransi muncul dari sikap menerima
perbedaan yg di dapat dari pengajaran yg baik,saat kita di posisi melihat
perbedaan yg cukup jauh berbeda,bertolak belakang dengan persepsi yg kita
yakini dan proses pengajaran di ajarkan dg penuh kebencian,maka di saat itulah
toleransi yang sesungguhnya di uji
No comments:
Post a Comment