Friday 15 December 2017

Sinetron indonesia berkualitas rendah, repleksi selera hiburan masyarakat yang memprihatinkan


Image result for putri yang tertukar



Dimulai dari tahun 2000-an sampai sekarang, sinetron indonesia tengah berada dalam titik paling bawah layaknya harta si korun yang terkubur di lapisan tanah ke-7. Segala ketidak nyambungan, kemustahilan dan ketidak niscayaan menjadi tontonan sehari-hari masyarakat indonesia yang sebenarnya masih sehat akal jiwa dan raga. Semua stasiun tv berlomba-lomba menyajikan sinetron Lebay yang dibuat dengan kualitas produksi rendah, minim budget, dan miskin ide cerita. Semua seakan mengikuti trend dengan membuat konsep sinetron striping yang menjual penderitaan si baik yang selalu teraniyaya serta tidak berdaya. Hampir sulit sekali menemukan si baik menang lawan si jahat, jika pun iya kamu pernah liat itu, maka anggap saja kamu sedang beruntung.

Beberapa adegan jahat terkesan sangat di dramatisir, yang membuat kita berpikir dan mengerutkan dahi “ya Allah orang kek gitu emang ada ya?”. Sangking alur cerita yang kelewatan jahatnya, kita terkadang gemas saat si baik di suruh mengerjakan ini itu namun hanya menangis dan tidak berdaya, kita mungkin pernah menyeletuk “begoo..tinggal di lawan aja susah bener..dasar sinetron indonesia!!” meski begitu sinetron tersebut terus di tonton sampai selesai. Sinetron seperti bawang merah bawang putih, putri yang tertukar, ratapan anak tiri, sampai liontin-nya nasyila mirdad dan dude harlino, merupakan sinetron yang naudzubilah bengis dan jahat nya tak tertolong.
Bukan itu saja, ada yang lebih parah karena kreatifitasnya sangat salah kaprah dan lebih-lebih tidak rasional lagi daripada pada sinetron tema “kekerasan batin” diatas, yakni gelombang sinteron ala hollywood KW super 2000 yang dimana kalian akan liat kuda yang jalan di atas air, manusia yang belanja naik elang, siluman ular yang tingginya nyamain monas atau harimau yang gede nya kaya godzila. Belum lagi, sambil naik elang, sang artis bernyanyi dangdut ria sambil bergaya india-indian, gusti Allah itu sinetron melukai sekali saraf mata di otak.

Bisa di bilang, semua sinetron di era ini adalah yang terburuk dalam sejarah pertelevisain indonesia. Namun jika di telisik kembali, apakah sepenuhnya perusahaan media yang salah karena memproduksi sinetron buruk seperti itu? sehingga penonton tidak punya pilihan karena keragaman tayangan yang hampir serupa. Sedikit banyaknya, ada kesalahan penonton yang menyulut kenapa sinetron indonesia berkualitas rendah seperti ini mampu bertahan dalam rentang waktu yang lama.
mengapa salah penonton?

Karena pada mulanya siaran sinetron di indonesia tidak menerapkan sistem striping seperti sekarang. dulu, sinetron di produksi dengan perencanaan yang matang sehingga setiap episode hanya tayang seminggu sekali. kualitas tayangan masih terjaga cukup baik, karena pihak kru mempunyai waktu yang cukup untuk menyiapkan tayangan. Namun dengan sistem striping seperti sekarang, setiap sinetron tayang full day tanpa jeda, kerja mereka lebih sibuk dari pada sektor pekerjaan manapun. Dengan tayang setiap hari, sangat memungkinkan terjadi miss dan un-optimalisasi di segala hal dalam produksi sinetron. Semua berdasarkan deadline, naskah selesai subuh, pengambilan gambar untuk tayang malam harinya. Sistem striping tersebut seperti 2 garis dengan arah berlawanan. Bagi perusahaan tv, sistem striping merupakan alat komersialisasi yang sangat menguntungkan. Dengan keuntungan yang di dapat setiap harinya, akan semakin menambah pundi-pundi uang bagi perusahaan. Sedangkan bagi penonton, adanya sistem tersebut menyebabkan mereka harus menonton sebuah tayangan dengan kualitas rendah. Lambat laun sistem tersebut menjadi hal yang lumrah, ketidakbiasaan berubah menjadi  sesuatu yang biasa yang membuat penonton semakin terdoktrin untuk menerima begitu saja tayangan yang ada.

Maka bisa di katakan pula bahwa kualitas sinetron saat ini merupakan cerminan dari selera masyarakatnya. Padahal jika penonton lebih kritis lagi, sinetron-sinetron yang di garap secara asal-asalan tentu bisa membahayakan para penonton belia yang rawan untuk meniru tanpa berpikir dahulu. Sikap kritis di perlukan agar situasi dapat berubah, dimana selera tayangan tidak di tentukan oleh perusahaan yang berjalan dengan asas sekuler liberalnya. Penonton seharusnya menjadi bagian yang menentukan konten tayangan. Dengan mulai berhenti menonton tayangan minimin faedah tersebut. Jika kesadaran muncul secara masive, gerakan tersebut akan memaksa perusahaan mulai berbenah dan mau meningkatkan mutu tayangan. Sebab keuntungan yang mereka dapatkan sejatinya berasal dari setiap detik yang diberikan konsumen untuk menonton acara mereka. Maka dari mana lagi mereka mendapatkan keuntungan jika penonton sudah meninggalkan?


Jadi, sikap kritis sebagai konsumen perlu di terapkan dalam banyak hal tanpa terkecuali dalam menentukan tayangan yang akan kita tonton. Merubah persepsi dengan menaikan selera merupakan alat yang paling ampuh demi mewujudkan iklim hiburan yang sehat dan mencerdaskan bagi semua orang dari berbagai lapisan usia. 

1 comment:

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete